
Kemajuan teknologi menawarkan berbagai kemudahan bagi berbagai sektor, tidak terkecuali pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Baru-baru ini, sebuah model AI terbaru rilis dan menggemparkan tech enthusiast bernama DeepSeek. Model AI ini diciptakan oleh Liang Wenfeng dari China. Hangatnya perbincangan membuat aplikasi ini semakin populer dan mencapai posisi atas unduhan di Apple Store, menyaingi aplikasi AI ChatGPT asal Amerika.
Apa yang membuat DeepSeek menjadi aplikasi kecerdasan buatan populer hingga dianggap sebagai saingan yang sejajar dengan ChatGPT? Bagaimana respon khalayak terkait kehadiran model AI terbaru dari China ini? Artikel ini akan merangkum 5 fakta terkait DeepSeek AI.
1. Model Open Source
DeepSeek AI memiliki model open source yang memungkinkan siapapun mengakses dan berkolaborasi untuk menyesuaikan, meningkatkan, dan memasukkan informasi. Hal ini membuat aplikasi bisa berkembang dengan inovasi yang kolaboratif. DeepSeek R1 memungkinkan hal ini karena berada dibawah lisensi MIT.
2. Biaya Operasional yang Efisien
DeepSeek dikembangkan dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan ChatGPT. Model AI ini hanya membutuhkan biaya sekitar 5,6 juta dollar AS atau sekitar 87 milyar Rupiah dan hanya membutuhkan waktu 2 bulan untuk pelatihan, sementara GPT-4 membutuhkan biaya sekitar 100 juta dollar AS. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi ini memiliki efisiensi yang luar biasa dalam pengembangan AI.
3. Punya Beberapa Model
Aplikasi ini punya beberapa model AI, seperti model DeepSeek R1 yang dirancang untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan penalaran seperti menyelesaikan tugas matematika. Selain itu, ada juga DeepSeek Coder yang berfungsi untuk pengembangan dan pertanyaan seputar pemrograman dan software. Adapun model AI yang kini bersaing dengan ChatGPT adalah model V3 yang memiliki teknologi pemrosesan bahasa alami dan dapat memahami konteks manusia dengan baik.
4. Isu Keamanan dan Diblokir di Beberapa Negara
Sayangnya, DeepSeek AI menuai kontroversi dengan isu keamanannya. Di beberapa negara seperti Australia, Korea, dan Italia, aplikasi ini telah dibatasi aksesnya terutama pada lembaga pemerintahan. Kekhawatiran ini timbul karena pihak pengembang aplikasi tidak bisa memberi kepastian mengenai kebijakan privasi dan negara-negara tersebut mengkhawatirkan kebocoran data akan terjadi.
5. Pembatasan Konten
Sebagai model AI yang berbasis di China, DeepSeek mengikuti peraturan konten yang membatasi topik politik tertentu. Aplikasi ini mungkin tidak dapat membahas topik-topik yang dianggap sensitif oleh pemerintah Tiongkok, seperti isu-isu terkait demokrasi, hak asasi manusia, atau kritik terhadap partai komunis.
Untuk mendapatkan info terkini seputar gadget, produk-produk terbaru, serta promo aksesoris gadget menarik, kamu dapat berlangganan (subscribe) email newsletter. Caranya mudah, cukup dengan isi nama dan alamat email mu dibawah ini.